DANIEL DONNY

Wednesday, October 5, 2011

Illuminati-Beyonce pemuja Antikristus

Bersama dengan album barunya, Beyonce menyajikan ego barunya kepada fansnya, ego baru ini bernama Sasha Fierce. Penyanyi ini menegaskan bahwa ini kepribadian baru yang menyenangkan, lebih seksual dan lebih agresif. Namun ini adalah isu yang berkembang dalam masyarakat umum. Makna esoteris diungkapkan oleh simbol di sekitar kepribadian baru ini: Sasha Fierce adalah representasi simbolis dari seorang seniman yang diambil alih oleh kejahatan untuk memperoleh kesuksesan.

“I have someone else that takes over when it’s time for me to work and when I’m on stage, this alter ego that I’ve created that kind of protects me and who I really am”.
-Beyonce




























tema album “I am…Sasha Fierce” berkisar pada dualitas antara Beyonce yg baik dan si jahat Sasha Fierce. Dualitas spiritual ini bertempur di lagu-lagu, foto-foto dan video. Perhatikan pada gambar di atas salib Kristen yang baik dan murni Beyonce versus Sasha Fierce yang meniru tanduk setan dengan tangannya. Lagu-lagu seperti “Ave Maria” dan “Halo” di album mengandung konotasi rohani jelas dan dapat diartikan sebagai baik lagu agama atau bagi setan-nya. Kepribadian Sasha Fierce – yang disajikan sebagai entitas yang terpisah – selalu memakai makeup yang berat di matanya, atau kacamata hitam yang merupakan sifat menipu dirinya.

Website Pictures

Sebelum kita masuk ke dalam suatu analisis mendalam, mari kita lihat di foto utama yang ditampilkan di beyonce.com, yang jumlah gambaran sempurna untuk tujuan dari artikel ini.


































Kepala Baphomet adalah satu-satunya bagian dari foto tersebut yang berwarna, yang menunjukkan pentingnya simbol ini. “Gaun Sasha” adalah dihiasi dengan cermin spion dan seperti pegangan sepeda motor, yang membuat Sasha Fierce adalah kendaraan dari Baphomet. Pakaian ini tepat digunakan untuk video Michael George… Seseorang, pada suatu tempat berpikir bahwa ini cocok sekali untuk Sasha Fierce. Dalam wawancara itu, Beyonce menggambarkan pertunjukan sebagai Sasha Fierce seperti pengalaman yang menakjubkan.

“When I’m onstage I’m aggressive and strong and not afraid of my sexuality. The tone of my voice gets different, and I’m fearless. I’m just a different person.”




Cara lain untuk menempatkan ini adalah bahwa ia telah membiarkan dirinya dimiliki…





















Kelahiran pribadi Sasha Fierce

Sasha Fierce was born when I did ‘Crazy in Love.’ People, when they meet me, expect that all the time, but that person is strictly for the stage.”
Beyonce, People Magazine, November 18th, 2008







Mengapa Beyonce mengatakan bahwa karakternya dilahirkan pada lagu seperti “Crazy in Love”, yang tidak ada hubungannya dengan Sasha Fierce? Jawabannya terletak pada videonya.
Video ini menceritakan kisah kelahiran Sasha Fierce dengan menggambarkan langkah-langkah menuju transformasi Beyonce. Melalui adegan simbolis, pertama-tama kita lihat Beyonce berjalan menuju sebuah mobil yang melaju (dengan Jay-z di kursi belakang). Sopir adalah pihak yang sudah mengambil alih Jay-Z. Beyonce mengendur rambutnya untuk mempersiapkan diri dan mendapat di atas panggung untuk memulai inisiasi, dilambangkan dengan gerakan tarian seksual. Dia kemudian menuai ganjaran dari penjualan jiwanya dengan ketenaran dan kekayaan. Selanjutnya, ia ditiru oleh gadis-gadis muda dengan gaya dansanya yg ditiru. Dalam adegan akhir, Beyonce yang baik akan benar-benar diledakkan sambil duduk di kursi belakang mobil oleh Jay-Z – yang menyebut dirinya “Muda” dalam lagu. Seperti yang Anda tahu, Jay-Z tidak muda, namun, dalam lagu ini, ia dianggap “muda” setelah kelahiran kembali baru-barunya di sisi gelap. Setelah ledakan itu, Sasha Fierce secara ajaib muncul di sebelah Jay-Z, tampak seksi namun iblis. Dalam ayat-nya, Jay-Z Beyonce merujuk sebagai “Young B” karena ia baru saja terlahir kembali.


















Cover diatas merupakan album terbaru Beyonce yang berjudul “I Am… Sasha Fierce”

Judul tersebut membuat pertanyaan siapakah Sasha Fierce & kenapa Beyonce menyebut dirinya sebagai sasha?


1. Beyonce naik di atas panggung dan meniru ritual seks untuk penyembahan











2. Flashes melambangkan dia telah menjadi selebriti dan karir yang sukses










3. Beyonce mulai mengajarkan tarian yang mengeksplorasikan sex kepada pengikutnya













4. Ilustrasi ketika Beyonce menjual dirinya & memberikan jiwanya digambarkan terkurung di dalam mobil














5. Jay-Z meledakan mobil menggambarkan kematian Beyonce yang lama (yang masih terkurung didalam mobil)













6. Sasha Fierce Muncul menggantikan Beyonce yang telah mati
















Sasha Fierce diwujudkan sebagai seseorang sex icon, witch, man slayer, glamour & dark.

Mengapa Sasha Fierce Sering Berbusana Seperti Robot?















Adegan dari Metropolis ini cukup signifikan. Film ini menggambarkan masyarakat terbagi antara dua kelas sosial yang kaku, para “pemikir” dan “pekerja”, yang tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Maria, seorang pekerja perempuan muda yang memiliki pengaruh di antara rekan-rekannya dieksploitasi dengan diculik oleh kelas penguasa. Dia dibawa ke laboratorium seorang ilmuwan gila yang menciptakan robot yang bisa mengambil rupa fisiknya. Adegan di atas melukiskan transformasi dari robot ke Maria, yang kemudian akan dikontrol oleh ilmuwan untuk menghasut pemberontakan antara para pekerja. Pentagram terbalik di belakang robot inisiasi melambangkan Maria ke sisi jahat. Dia dirancang untuk membawa keluar hal yang terburuk pada pria, menyebabkan kekerasan, nafsu, gairah dan korupsi di antara mereka. Robot ini adalah versi iblis dan provokatif seksual Maria dan akhirnya tampil di sebuah klub malam pada metropolis. tari-nya irama disebabkan kegembiraan sedemikian rupa sehingga menyebabkan pertarungan tersebar luas di kalangan orang-orang ini.


























Kesimpulan
Aku cukup yakin aku akan mendapatkan pesan dari orang-orang bingung, bertanya-tanya mengapa saya “melihat kejahatan” di mana-mana atau sesuatu. Orang-orang tidak mengerti dua kebenaran fundamental, yang bukan berdasarkan keyakinan liar tetapi pada fakta: Perusahaan rekaman seperti Columbia Records sendiri memiliki bintang pop seperti Beyonce atau Rihanna. Konglomerat ini dimiliki oleh segelintir orang yang kuat, lebih sering daripada tidak, yang dimulai dalam secret societies. Mereka percaya pada kekuatan pikiran, penyaluran roh, Sihir gelap dan putih, yang dilakukan oleh iblis, ritual sakral dan entitas yang mengisi dimensi lain. Dengan kata lain, jika Anda tidak percaya dalam alam rohani, MEREKA PERCAYA. Jadi analisis di sini masuk akal kepada mereka dan mereka tahu bahwa rata-rata manusia tidak berpikir dalam istilah-istilah tsb… terutama bilamana dididik sejak kecil untuk menjadi buta dengan hal tersebut.

Seperti dalam segala hal dalam hidup, ajaran-ajaran esoterik berkisar dari luhur yang baik dan juga yang jahat. Mereka dapat meningkatkan kesadaran Anda ke tingkat yang saleh atau mereka membuat Anda menjadi budak roh jahat. Yang sedang berkata, tampaknya ada upaya sadar untuk subjek populasi untuk citra negatif melalui berbagai outlet media massa. Plato, filsuf Yunani percaya bahwa musik memiliki efek jauh mencapai seperti pada hati manusia bahwa lagu-lagu populer harus dipilih secara hati-hati:

“Music which ennobled the mind was of a far higher kind than that which merely appealed
to the senses, and he strongly insisted that it was the paramount duty of the Legislature to suppress all music of an effeminate and
lascivious character, and to encourage only that which was pure and dignified”
-Manly P. Hall, Secret Teachings of All Ages
Jika Plato, salah satu pikiran paling cemerlang di dunia Barat meyakini musik yang memainkan peran penting dalam penciptaan sebuah negara yang sempurna, dapat Anda bayangkan dampak dari pesan-pesan negatif di masyarakat modern kita? Bahkan jika masyarakat umum hanya mendapat tingkat pertama dari interpretasi dari lagu-lagu atau video, diyakini bahwa makna tersembunyi dan simbol-simbol masih mempengaruhi bawah sadar kolektif. Hasilnya adalah keberadaan orang-orang terkemuka sia-sia, mencoba untuk mengisi kekosongan hidup mereka dengan terus memuaskan dorongan/nafsu terendah mereka Dengan kata lain, kehilangan jiwa-jiwa sehingga dapat dengan mudah dikontrol dan dimanipulasi.

PENJELASAN MENGENAI PENCURAHAN ROH KUDUS

by : watchman nee

Tidak mudah untuk berbicara mengenai pencurahan Roh Kudus di sini. Kita mungkin memerlukan sepuluh hari untuk membahas subyek ini dan tetap tidak selesai. Saya hanya bisa berbicara sedikit dikarenakan waktu. Ini bukan berarti Alkitab hanya membicarakan sedemikian banyak mengenai perakra ini, melainkan saya hanya bisa membuat beberapa komentar di sana sini. Untuk saat ini saya tidak bisa masuk ke kedalamannya. Kita akan terus berdoa sambil mengkaji dan meminta Tuhan untuk memberi kita lebih banyak terang.


PENCURAHAN ROH KUDUS DAN
PENCURAHAN ROH-ROH JAHAT
Mengenai manifestasi luaran dari pencurahan Roh, banyak orang tercengang akan fenomena yang luar biasa. Selama delapan atau sembilan tahun terakhir ini, saya sudah mengkaji perkara ini dan menemukan bahwa memang fenomena aneh tercatat di dalam Alkitab. Akan tetapi manifestasi-manifestasi yang luar biasa itu belum tentu merupakan sebuah bukti dari pencurahan Roh Kudus. Bukti yang alkitabiah mengenai hal ini ada di dalam 1 Korintus 12:1-3. Ayat 1 menyinggung karunia-karunia rohani. Kata “karunia“ dicetak miring untuk mengindikasikan bahwa kata ini tidak ada di dalam teks aslinya. Paulus bukan sedang berbicara mengenai karunia-karunia rohani, melainkan mengenai pneumatekos, atau inspirasi rohani. Orang-orang seperti Govett, Pember, dan Panton, semuanya setuju bahwa kata tersebut seharusnya diterjemahkan sebagai berhubungan dengan inspirasi rohani. Ini mengacu kepada tindakan-tindakan luar biasa yang dilakukan oleh seseorang yang dirasuki Roh. Kata “dipikat dan ditarik” di dalam ayat 2 mengacu kepada pengalaman rohani yang seperti ilmu sihir. Di dalam bahasa aslinya, itu mengacu pada pimpinan dan pikatan yang luar biasa dan tidak biasa; ini adalah supranatural. Paulus ingin supaya orang-orang Korintus mengenal tentang perkara inspirasi-inspirasi rohani. Hari ini kita akan melihat perbedaan antara pencurahan Roh Kudus dan pencurahan roh-roh jahat. Paulus memang mendiskusikan mengenai manifestasi-manifestasi luaran dari kedua hal ini. Dia memahaminya, namun dia tidak membicarakannya. Paulus tidak membicarakannya, namun kita harus memperhatikannya. Sulit untuk membedakan keduanya melalui manifestasi-manifestasi luaran mereka. Walaupun secara luaran mereka kelihatannya sama, secara batini ada perbedaan yang besar.


PERBEDAAN ANTARA PENCURAHAN-PENCURAHAN
ADALAH KATA-KATA YANG DIUTARAKAN
Perbedaan yang utama di antara pencurahan Roh Kudus dan pencurahan roh-roh jahat adalah pada kata-kata yang diutarakan, bukan pada gerak-gerik tubuh atau sikap dari seseorang. Satu Korintus 12:3 mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata, ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorang pun yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus.” Apakah seseorang sudah menerima pencurahan Roh Kudus atau tidak bisa dibedakan melalui kata-kata yang dia ucapkan. Makna dari bagian yang terakhir dari ayat 3 adalah bahwa seseorang bisa mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan hanya ketika dia berada di dalam Roh Kudus. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dipalsukan. Jika seseorang tidak berada di dalam Roh Kudus, dia tidak bisa mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Mereka yang tidak bisa mengatakan ini telah menerima pencurahan roh-roh jahat. Kita bisa menggunakan metode ini untuk menguji dan memeriksa mereka yang mengatakan bahwa mereka sudah menerima roh. Mereka yang bisa mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, sudah menerima pencurahan Roh Kudus. Mereka yang tidak bisa mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, telah menerima pencurahan roh-roh jahat. Ketika Anda menanyakan pertanyaan ini kepada seseorang, mereka mungkin akan pergi. Ini mencurigakan. Akan tetapi, jika seseorang bisa mengatakan, “Tuhan, aku tidak layak; ini adalah kasih karunia-Mu,” dia masih berada di dalam Roh Kudus.

Kita tidak boleh dikejutkan oleh fenomena luar biasa. Jika suatu inspirasi bersifat biasa dan umum, itu bukan lagi inspirasi rohani. Mereka yang memiliki inspirasi dari Roh adalah mereka yang memiliki Roh di dalam mereka. Sebagai orang-orang yang demikian, mereka tentunya berbeda dari orang-orang biasa.


PERBEDAAN DI ANTARA PRINSIP PEKERJAAN ROH KUDUS
DAN PEKERJAAN ROH-ROH JAHAT
Kita juga bisa mengenal perbedaan antara pencurahan Roh Kudus dan pencurahan roh-roh jahat melalui prinsip yang dengannya kedua roh itu bekerja. Ada dua syarat bagi roh-roh jahat untuk dicurahkan kepada manusia atau untuk merasuki manusia. Pertama, tekad harus pasif. Mereka yang pasif, mudah dirasuki roh-roh jahat. Jadi, seorang Kristen tidak boleh pasif. Kedua, pikirannya pasti kosong. Banyak orang malas dalam pikiran mereka; mereka tidak suka melatih pikiran mereka. Orang-orang seperti itu juga mudah diperdayai oleh roh-roh jahat. Ada suatu perbedaan yang besar dalam prinsip di antara pencurahan Roh Kudus dan perasukan oleh roh-roh jahat. Perbedaan yang utama terletak pada kondisi pikiran dan tekad. Mereka yang sudah menerima pencurahan Roh Kudus memiliki dua karakteristik: pikiran mereka jernih, dan tekad mereka tidak pasif. Orang-orang ini bertindak menurut kemauan mereka sendiri, dan tidak dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Roh Kudus mengharapkan kita untuk melatih tekad kita untuk bekerja sama dengan Dia secara aktif. Ini sama sekali berbeda dengan roh-roh jahat, yang menuntut supaya manusia tetap pasif dalam tekadnya supaya mereka bisa menggarapnya. Di dalam cara ini kita bisa membedakan antara pencurahan Roh Kudus dan pencurahan roh-roh jahat.


SYARAT BAGI PENCURAHAN ROH KUDUS

Tidak Memiliki Dosa-dosa yang Tersembunyi atau
Dosa-dosa Yang Mana Seseorang Menolak untuk Membereskannya

Untuk memiliki pencurahan Roh Kudus, kita harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, kita tidak boleh memiliki dosa-dosa yang tersembunyi di hadapan Tuhan, juga dosa-dosa yang mana kita menolak untuk membereskannya. Jika seseorang memiliki dosa yang tersembunyi, dia mungkin tertipu oleh roh-roh jahat ketika dia berdoa bagi pencurahan Roh Kudus. Ketika dia memberi tempat di dalam hatinya untuk dimasuki roh-roh jahat, mereka pastinya akan masuk dan merasuki dia.


Tidak Pasif dalam Tekad
Kedua, kita harus dengan aktif meminta Roh Kudus untuk turun ke atas kita. Perasukan oleh roh-roh jahat tidak memerlukan partisipasi aktif kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu secara pasif dan mereka akan datang. Ada yang berdoa, “Jika ini adalah Roh Kudus, aku mau mengambilnya, dan jika ini adalah roh-roh jahat, aku tidak mau mengambil mereka.” Doa-doa semacam ini juga masih terlalu pasif. Cara kita bekerja sama dengan Roh Kudus adalah sebagai berikut: Ketika Roh Kudus datang, Dia akan bertanya, mungkin dengan suatu suara yang kecil, mengenai berapa banyak kita bersedia untuk mengizinkan Dia menduduki kita. Sampai tingkat mana kita mengizinkan Dia untuk masuk akan menjadi tingkatan dimana Dia menduduki kita. Keputusannya ada di tangan kita. Segala sesuatu yang bertindak berlawanan dengan pola ini adalah kepasifan dan bukan pekerjaan Roh Kudus; itu adalah pekerjaan roh-roh jahat. Roh Kudus hanya turun ke atas kita ketika kita mengatakan bahwa kita menginginkan Dia. Roh Kudus tidak bertindak sendirian; kita harus memulainya, dan kemudian Roh Kudus akan memberi respon. Jika Roh Kudus mendorong kita untuk tertawa, itu adalah dikarenakan kita sudah pertama-tama menetapkan untuk tertawa. Roh Kudus kemudian menyuplai kita dengan energi untuk tertawa. Inilah kerja sama yang sedang saya bicarakan. Ketika kita berdoa bagi pencurahan Roh Kudus, kita harus pada saat yang sama berdoa untuk penudungan darah Tuhan yang mustika. Jika kita melaksanakan apa yang harus kita lakukan, Roh Kudus akan melaksanakan apa yang harus Dia lakukan.

Seorang saudara menutup dirinya rapat-rapat. Dia berdoa, “O Roh Kudus, jika Engkau mau datang, datanglah.” Dia berdoa seperti ini selama beberapa jam, namun Roh Kudus tidak datang kepadanya. Doanya tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan Roh Kudus. Oleh karena itu, Roh Kudus tidak turun ke atasnya. Roh Kudus hanya bisa bekerja jika ada kerja sama dari tekad kita. Ini adalah seperti naik kuda. Tali kekang kuda ada di tangan orang yang mengendarainya. Ketika tali kekangnya dilonggarkan, kuda itu bisa berlari menurut kehendaknya sendiri, akan tetapi tidak peduli betapa cepatnya dia berlari, tali kekangnya masih berada di tangan si pengendara. Prinsip yang sama berlaku dalam mengalami pencurahan Roh Kudus. Di satu pihak, kita harus merelakan supaya Roh bisa memiliki kebebasan yang penuh. Di lain pihak, tekad kita harus memenuhi fungsinya. Kalau tidak, kita akan kehilangan kendali.


ALASAN PENCURAHAN ROH KUDUS
Kita juga harus mengenal alasan pencurahan Roh Kudus. Petrus mengatakan di dalam Kisah Para Rasul 2:33, “Sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima dari Bapa, Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya Roh itu seperti yang kamu lihat dan dengar di sini.” Kemudian di dalam ayat 36 dia berkata, “Jadi, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." Kata “jadi” di dalam ayat 36 mengacu kepada ayat 33, yang berbicara mengenai Allah meninggikan Tuhan. “Jadi,” yaitu, demi tujuan untuk membuktikan bahwa Yesus sudah ditinggikan, Roh Kudus dicurahkan, seperti yang terlihat dan terdengar pada hari Pentakosta. Pencurahan Roh Kudus adalah demi tujuan untuk membuktikan kepada kaum Israel bahwa Yesus dari Nazaret telah ditinggikan, dan bahwa Dia sudah mendapatkan kemenangan. Jika Tuhan belum ditinggikan, tidak ada kemungkinan untuk pencurahan Roh. Meneriman pencurahan Roh bukan untuk tujuan membuktikan iman kita atau kemenangan kita. Itu adalah bertujuan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus.

Syukur dan puji Dia. Jika peninggian Tuhan adalah sebuah fakta, maka pencurahan Roh juga pasti adalah fakta. Sebaliknya, jika Tuhan tidak ditinggikan, Roh Kudus tidak mungkin sudah dicurahkan. Tuhan tersalib dan mencurahkan darah-Nya bagi pengampunan dosa-dosa. Setiap orang yang percaya pada-Nya bisa menerima pengampunan dosa-dosa. Dalam prinsip yang sama, seseorang tidak boleh mengatakan bahwa walaupun Tuhan sudah ditinggikan untuk menjadi Tuhan dan Kristus, dia belum menerima pencurahan Roh. Ini adalah mustahil. Kita harus berani untuk mengatakan bahwa Tuhan sudah ditinggikan ke takhta. Semoga Tuhan memenuhi diri kita. Kita memerlukan iman yang penuh untuk percaya pada Tuhan dan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang sudah digenapkan.

MANIFESTASI DAN BUKTI DARI PENCURAHAN ROH KUDUS

by: watchman nee

PENGALAMAN DI HARI PENTAKOSTA BUKAN
PENGGENAPAN HARFIAH DARI NUBUAT
DI DALAM KITAB YOEL

Pengalaman di hari Pentakosta yang tercatat di dalam Kisah Para Rasul bukanlah penggenapan yang harfiah dari nubuat di dalam kitab Yoel; itu hanyalah suatu kejadian yang mirip dengan nubuat Yoel. Tidak ada nubuat-nubuat, visi-visi, atau mimpi-mimpi pada hari Pentakosta. Hanya ada bunyi dari langit seperti tiupan angin keras dan lidah-lidah seperti lidah api (Kis. 2:1-3). Satu-satunya manifestasi pada diri murid-murid adalah bahasa lidah. Namun bahasa lidah tidak disinggung di dalam nubuat di dalam kitab Yoel. Ini membuktikan bahwa Pentakosta bukanlah penggenapan dari perkataan Yoel; itu hanya menunjuk pada kejadian yang serupa.

Seorang pembicara dari aliran Pentakosta yang hebat menyatakan bahwa seseorang harus berbahasa lidah sebagai bukti bahwa dia sudah menerima pencurahan Roh. Namun kita tahu dari perkataan Petrus bahwa pengalaman di hari Pentakosta hanyalah apa yang dibicarakan melalui nabi Yoel. Petrus mengatakan, “Itulah yang difirmankan…” Dia tidak mengatakan, “Itulah penggenapan dari apa yang difirmankan…” ada perbedaan yang besar di antara keduanya. Sebuah penggenapan adalah suatu realisasi yang harfiah, sedangkan “itulah (this is what is)” hanyalah mengacu kepada kejadian yang serupa. Banyak orang mengira bahwa pencurahan Roh adalah penggenapan dari perkataan Yoel. Sebenarnya, Yoel tidak menyinggung mengenai berbahasa lidah. Banyak orang hari ini melatih rahang mereka sedemikian rupa untuk mencoba berbahasa lidah. Mereka juga berusaha untuk memiliki mimpi. Akan tetapi, itu bukan yang dimaksud oleh Petrus. Dia mengatakan bahwa ketika Roh datang, orang-orang melihat sesuatu yang serupa dengan apa yang dinubuatkan Yoel. Oleh karena itu, kita tidak perlu meniru manifestasi-manifestasi dari pencurahan Roh di hari Pentakosta.


MANIFESTASI-MANIFESTASI YANG BERLAINAN
DARI PENCURAHAN ROH KUDUS
Baru-baru ini ketika saya berada di Shen-yang, Shanghai, Chefoo, dan Chuenchow, saya melihat berbagai macam manifestasi dari pencurahan Roh. Di Chefoo ada yang tertawa terus menerus, sementara yang lainnya menangis. Sebagian merasakan kekuatan atau hal-hal lainnya turun ke atas mereka. Kita harus menyadari bahwa semua manifestasi ini berada di dalam kategori yang dijabarkan Petrus sebagai “Itulah (this is what is).” Mereka bukanlah penggenapan dari perkataan Yoel. Sebagian merasa bahwa mereka menerima sengatan listrik; yang lainnya kelihatannya dilingkupi oleh sesuatu. Sebagian melompat-lompat kemana-mana, sedangkan yang lainnya tetap duduk. Ada segala macam sensasi yang berlainan. Sensasi-sensasi ini terjadi secara alamiah ketika Roh dicurahkan. Petrus mengatakan, “Itulah.” Ketika sebagian orang menerima pencurahan, mereka mungkin menangis atau meratap. Jika saya belum menerima pencurahan, dan saya mengejar pencurahan, saya mungkin tidak mengalami manifestasi yang sama seperti orang lain. Inilah makna dari “itulah.” Setiap orang memiliki jalannya sendiri untuk ditempuh. Kita tidak bisa mengatakan bahwa orang lain itu salah hanya karena mereka mengalami sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah kita alami. Jika seseorang sudah menerima Roh, dan dia bisa mengatakan, “Yesus itu Tuhan,” tidak penting seperti apa manifestasi luarannya. Manifestasi-menifestasi ini adalah urusan Allah, bukan urusan kita. Petrus mengatakan, “Itulah,” dan kita juga seharusnya mengatakan, “Itulah.” Kita tidak seharusnya meniru orang lain atau memaksa orang lain untuk mendapatkan manifestasi yang sama seperti kita.


MENGEJAR PENCURAHAN, NAMUN TIDAK LUPA UNTUK MENGUJI
Sementara kita sedang mengejar pencurahan Roh, kita seharusnya menguji apakah Roh yang turun ke atas kita itu berasal dari Allah atau bukan (1 Yoh. 4:1). Kita harus secara berkesinambungan bekerja sama dengan Roh Kudus dan tidak membiarkan pikiran kita untuk menganggur. Kita tidak seharusnya meniru orang lain, dan tekad kita tidak boleh pasif. Kita tidak seharusnya berusaha untuk terlalu mengendalikan; juga tidak seharusnya kita kehilangan kendali. Roh-roh jahat bisa meniru Roh Kudus dan memberi manusia perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman yang supranatural. Kita harus menguji apakah yang telah kita terima itu Roh Kudus atau roh-roh jahat. Untuk membedakan di antara pekerjaan dari Roh Kudus dan pekerjaan dari roh-roh jahat, kita harus pertama-tama mengenal prinsip dari pekerjaan Roh Kudus dan roh-roh jahat. Roh Kudus menginginkan manusia untuk bekerja sama dengan-Nya secara aktif, sedangkan roh-roh jahat hanya ingin supaya manusia tunduk kepada pekerjaan mereka secara pasif. Jadi, dalam mengejar pencurahan Roh, kita tidak boleh membiarkan pikiran kita untuk menganggur atau tekad kita menjadi pasif. Roh-roh jahat sangat menyukai sikap yang pasif. Bahkan kedambaan untuk meniru orang lain akan memberi kesempatan kepada roh-roh jahat untuk menggarap kita. Kita harus melaksanakan hal-hal ini secara pasti dan bekerja sama dengan Roh Kudus secara aktif. Dalam segala hal ini, kita harus sangat berhati-hati, kalau tidak kita akan tertipu sebab kita semua bisa ditipu.

MANIFESTASI DAN BUKTI DARI PENCURAHAN ROH KUDUS

by: watchman nee

PENGALAMAN DI HARI PENTAKOSTA BUKAN
PENGGENAPAN HARFIAH DARI NUBUAT
DI DALAM KITAB YOEL

Pengalaman di hari Pentakosta yang tercatat di dalam Kisah Para Rasul bukanlah penggenapan yang harfiah dari nubuat di dalam kitab Yoel; itu hanyalah suatu kejadian yang mirip dengan nubuat Yoel. Tidak ada nubuat-nubuat, visi-visi, atau mimpi-mimpi pada hari Pentakosta. Hanya ada bunyi dari langit seperti tiupan angin keras dan lidah-lidah seperti lidah api (Kis. 2:1-3). Satu-satunya manifestasi pada diri murid-murid adalah bahasa lidah. Namun bahasa lidah tidak disinggung di dalam nubuat di dalam kitab Yoel. Ini membuktikan bahwa Pentakosta bukanlah penggenapan dari perkataan Yoel; itu hanya menunjuk pada kejadian yang serupa.

Seorang pembicara dari aliran Pentakosta yang hebat menyatakan bahwa seseorang harus berbahasa lidah sebagai bukti bahwa dia sudah menerima pencurahan Roh. Namun kita tahu dari perkataan Petrus bahwa pengalaman di hari Pentakosta hanyalah apa yang dibicarakan melalui nabi Yoel. Petrus mengatakan, “Itulah yang difirmankan…” Dia tidak mengatakan, “Itulah penggenapan dari apa yang difirmankan…” ada perbedaan yang besar di antara keduanya. Sebuah penggenapan adalah suatu realisasi yang harfiah, sedangkan “itulah (this is what is)” hanyalah mengacu kepada kejadian yang serupa. Banyak orang mengira bahwa pencurahan Roh adalah penggenapan dari perkataan Yoel. Sebenarnya, Yoel tidak menyinggung mengenai berbahasa lidah. Banyak orang hari ini melatih rahang mereka sedemikian rupa untuk mencoba berbahasa lidah. Mereka juga berusaha untuk memiliki mimpi. Akan tetapi, itu bukan yang dimaksud oleh Petrus. Dia mengatakan bahwa ketika Roh datang, orang-orang melihat sesuatu yang serupa dengan apa yang dinubuatkan Yoel. Oleh karena itu, kita tidak perlu meniru manifestasi-manifestasi dari pencurahan Roh di hari Pentakosta.


MANIFESTASI-MANIFESTASI YANG BERLAINAN
DARI PENCURAHAN ROH KUDUS
Baru-baru ini ketika saya berada di Shen-yang, Shanghai, Chefoo, dan Chuenchow, saya melihat berbagai macam manifestasi dari pencurahan Roh. Di Chefoo ada yang tertawa terus menerus, sementara yang lainnya menangis. Sebagian merasakan kekuatan atau hal-hal lainnya turun ke atas mereka. Kita harus menyadari bahwa semua manifestasi ini berada di dalam kategori yang dijabarkan Petrus sebagai “Itulah (this is what is).” Mereka bukanlah penggenapan dari perkataan Yoel. Sebagian merasa bahwa mereka menerima sengatan listrik; yang lainnya kelihatannya dilingkupi oleh sesuatu. Sebagian melompat-lompat kemana-mana, sedangkan yang lainnya tetap duduk. Ada segala macam sensasi yang berlainan. Sensasi-sensasi ini terjadi secara alamiah ketika Roh dicurahkan. Petrus mengatakan, “Itulah.” Ketika sebagian orang menerima pencurahan, mereka mungkin menangis atau meratap. Jika saya belum menerima pencurahan, dan saya mengejar pencurahan, saya mungkin tidak mengalami manifestasi yang sama seperti orang lain. Inilah makna dari “itulah.” Setiap orang memiliki jalannya sendiri untuk ditempuh. Kita tidak bisa mengatakan bahwa orang lain itu salah hanya karena mereka mengalami sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah kita alami. Jika seseorang sudah menerima Roh, dan dia bisa mengatakan, “Yesus itu Tuhan,” tidak penting seperti apa manifestasi luarannya. Manifestasi-menifestasi ini adalah urusan Allah, bukan urusan kita. Petrus mengatakan, “Itulah,” dan kita juga seharusnya mengatakan, “Itulah.” Kita tidak seharusnya meniru orang lain atau memaksa orang lain untuk mendapatkan manifestasi yang sama seperti kita.


MENGEJAR PENCURAHAN, NAMUN TIDAK LUPA UNTUK MENGUJI
Sementara kita sedang mengejar pencurahan Roh, kita seharusnya menguji apakah Roh yang turun ke atas kita itu berasal dari Allah atau bukan (1 Yoh. 4:1). Kita harus secara berkesinambungan bekerja sama dengan Roh Kudus dan tidak membiarkan pikiran kita untuk menganggur. Kita tidak seharusnya meniru orang lain, dan tekad kita tidak boleh pasif. Kita tidak seharusnya berusaha untuk terlalu mengendalikan; juga tidak seharusnya kita kehilangan kendali. Roh-roh jahat bisa meniru Roh Kudus dan memberi manusia perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman yang supranatural. Kita harus menguji apakah yang telah kita terima itu Roh Kudus atau roh-roh jahat. Untuk membedakan di antara pekerjaan dari Roh Kudus dan pekerjaan dari roh-roh jahat, kita harus pertama-tama mengenal prinsip dari pekerjaan Roh Kudus dan roh-roh jahat. Roh Kudus menginginkan manusia untuk bekerja sama dengan-Nya secara aktif, sedangkan roh-roh jahat hanya ingin supaya manusia tunduk kepada pekerjaan mereka secara pasif. Jadi, dalam mengejar pencurahan Roh, kita tidak boleh membiarkan pikiran kita untuk menganggur atau tekad kita menjadi pasif. Roh-roh jahat sangat menyukai sikap yang pasif. Bahkan kedambaan untuk meniru orang lain akan memberi kesempatan kepada roh-roh jahat untuk menggarap kita. Kita harus melaksanakan hal-hal ini secara pasti dan bekerja sama dengan Roh Kudus secara aktif. Dalam segala hal ini, kita harus sangat berhati-hati, kalau tidak kita akan tertipu sebab kita semua bisa ditipu.