DANIEL DONNY

Thursday, December 22, 2011

Ketika Pengampunan Serasa Mustahil

Ditulis oleh Grace Suryani














Guys, dulu menurut saya, itu perkataan bodoh! Bodoh bin dungu. Saya bisa sebutkan lusinan ayat Alkitab yang memerintahkan bahwa kita harus mengampuni. Tapi guys, ketika saya sendiri disakiti, kata mengampuni itu seperti monster buat saya. Saya bukannya tidak tau bahwa saya harus mengampuni, saya bisa sebutkan dampak-dampak yang akan terjadi kalo saya menolak mengampuni, tapi saya tetap ragu untuk memilih langkah untuk mengampuni.

Kenapa?

Karena mengampuni itu menyakitkan.

Kita manusia itu agak aneh, entah kenapa kita suka mengingat-ingat luka-luka, suka sekali mengorek-ngorek "kesalahan" yang diperbuat orang laen kepada kita. Dan jujur, saya menikmati saat-saat saya mengorek-ngorek kesalahan yang diperbuat org laen kepada saya. Seolah-olah dengan begitu saya menghukum dia, padahal sebenernya saya lah yg berada di bawah hukuman karena saya menolak untuk mengampuni.

Guys, tidak ada kata-kata, TIDAK BISA mengampuni. Yang ada hanya MENOLAK untuk mengampuni. Kenapa kita menolak? Saya tidak tahu kenapa orang laen menolak untuk mengampuni, tapi saya tau kenapa saya menolak untuk mengampuni. Saya merasa bahwa apa yang dilakukan oleh orang itu sudah terlalu parah, sudah tidak bisa diperbaiki. Dan saya sudah MALES. Sudah lah, lupakan saja. Ditambah lagi karena orang itu adalah orang yang dulu pernah dekat sama saya, maka saya kuadratkan kesalahannya.

Itu kenyataan guys, kita lebih mudah mengampuni kesalahan orang tidak dikenal, daripada mengampuni kesalahan sahabat sendiri, kesalahan roommate, housemate, dan yang paling sulit adalah mengampuni kesalahan keluarga sendiri. Kesalahan Papa, Mama, adik atau kakak. Kenapa? Karena kita selalu berpikir bahwa mereka yang paling dekat dengan kita SEMESTINYA tidak menyakiti kita.

Maaf guys, tapi itu khayalan yang terlalu jauh. :) Orang yang paling mungkin menyakiti kita JUSTRU orang yang dekat dengan kita.

Ngga heran kalo Amsal bilang, "Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri daripada kota yang kuat" Amsal 18:19. Karena itu Guys, jagalah hati saudara dan sahabatmu baik-baik. Karena betul, sekali kau disakiti oleh orang yang dekat denganmu, butuh kerendahan hati yang luar biasa untuk memulihkan hubungan.

Pagi itu saya saat teduh, dan saya memutuskan untuk bergumul soal pengampunan. Saya baca Purpose Driven Life. Karena seingat saya, dulu Rick Warren pernah bilang mengampuni itu otomatis TAPI memperoleh kepercayaan kembali itu butuh waktu *seingat saya*.

Guys, mau tau apa alasan saya cari kalimat itu? Saya mau membenarkan diri saya. Saya mau cari excuses. Ok, Tuhan, gue ampuni dia, but I don't want to be her friend anymore. I want to keep a distance between us.

Mau tau apa yang disediakan Tuhan buat saya guys?

"Relationships are always worth restoring."

Itu kata-kata yang pertama saya baca. Saya mau mencari pembenaran tapi Tuhan malah menelanjangi saya.

Saya merasa ada duri yang menusuk di hati saya. Tuhan please... Saya baca bab tentang Restoring Broken Fellowship. Dan saya mengeluh, Tuhan ini terlalu sulit. Gue ngga tau harus mulai darimana.

Ketika saya bergumul, tiba-tiba Roh Kudus mengingatkan saya ayat dari 2 Korintus 5:18

"Dan semuanya itu dari Allah yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."

"When someone gives you a hard time, respond with the energies of prayer, for then you are working out of your true selves, your God-created selves. Live out your God-created identity, Live generously and graciously toward others, the way God lives toward you" Matthew 5:43-48.


"Nik, hiduplah murah hati dengan orang lain, seperti Tuhan sudah murah hati sama kamu. Kasihi orang laen seperti Tuhan sudah mengasihi kamu, apa yang Tuhan lakukan buat kamu, Nik?"

Banyak. Tuhan mengampuni dosaku, ngga pernah ungkit-ungkit lagi. Tuhan ngga marah sehabis aku ngaku dosa. Tuhan tetep sayang sama aku sekalipun aku berdosa. Tuhan kasih yang terbaik buat aku, Tuhan perhatiin semua kebutuhanku. Bahkan ketika aku marah sama Tuhan pun, Tuhan tetep sabar dan sayang ama aku.

"Lakukan itu buat orang lain. Kasihi mereka seperti Tuhan mengasihi kamu."


Guys, alangkah bahagianya saya kalo saya bisa bilang ama kalian, begitu saya selesai ngobrol sama Tuhan, saya langsung bisa mengampuni orang itu. Hua, guys saya seneng sekali kalo begitu!! Bener!!!

Selesai saat teduh, saya memang bertekad untuk membereskan masalah itu. Saya bertekad untuk ngomong dan memaafkan temen saya.

Kalian tau apa yang terjadi guys? Pulang gereja ketemu dengan teman saya itu dan saya menghindar. Liat tampangnya aja saya sebel. Aduh saya merasa saya itu parah banget, gimana sih?!?! Tadi udeh bertekad untuk mengampuni, kok begitu ketemu loe langsung menghindar?!

Saya balik ke kamar, ampir nangis dan saya bilang, "Bapa, apa sih yang KAU liat tiap kali Kau liat aku? Aku ini yg bunuh anak-Mu, kok Bapa bisa tahan liat aku. Apa yang Kau liat Tuhan?!"

Jawaban Bapa mengejutkan saya. "Yang Aku lihat itu Anak-Ku."

Ya Guys, tiap kali Bapa melihat kita, yang Dia liat bukan dosa kita, bukan kesalahan kita, tapi Dia melihat Tuhan Yesus di situ, Tuhan Yesus yang Dia kasihi.

Guys, saya tau apa yang Bapa ingin saya lakukan. Yang harus saya liat, bukan wajahnya temen saya tapi wajah Yesus yang mati disalib buat saya. Kalo Bapa bisa mengampuni saya yang membunuh Tuhan Yesus, saya tau saya juga bisa mengampuni teman saya. Bukan karena saya baik, tapi karena saya juga sudah diampuni. Saya mengampuni bukan karena saya kudus, atau demi menunaikan kewajiban keagamaan, tapi karena saya tau saya sudah diampuni.

Dosa saya yang buanyak, dosa saya yang menyebabkan Tuhan Yesus harus turun ke bumi dan mati, itu sudah diampuni. Dan Bapa tidak sekedar mengampuni, tapi Dia juga memeluk dan mengasihi saya. Masihkah saya berani menolak mengampuni orang lain??

Guys, kalo kalian bergumul juga dengan masalah pengampunan, ada 2 hal yang perlu kalian lakukan.

Pertama, berdamai dengan Tuhan. Guys, seberapa besar kita sadar bahwa kita sudah diampuni, sebesar itu kita bisa mengampuni org lain.

Kalo kita merasa kita orang baik, kita orang suci, kita akan sulit mengampuni orang lain. Tapi tahukah kita, bahwa sebenernya kita itu bangsat dan bajingan!??! Kita berdosa terhadap TUHAN! Dan Tuhan sudah ampuni semua. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah bertobat di hadapan Tuhan. Mengakui bahwa kita dosa dan kesalahan kita. *dengan menolak mengampuni, kita sudah berdosa*

Bawa semua sakit hati, kepahitan, kemarahan, kekecewaan yang membuat kalian menolak untuk mengampuni kepada Tuhan. Cerita semua hal yang menyakiti kalian. JANGAN CERITA KE ORANG LAIN, Itu tidak menyelesaikan masalah, tapi kadang justru menambah masalah. Cerita aja ke Tuhan.

Setelah itu, minta Tuhan mengubah hati kita. Mengubah hati yang pahit, yang marah, yang sakit menjadi hati yang mau mengampuni.

Kedua, berdamai dengan orang itu. Guys, kita perlu membereskan dulu dengn Tuhan, karena kalo sama Tuhan belon beres, ama manusia juga ngga akan beres!!! Banyak yang mencoba menyelesaikan masalah dengan org laen tanpa terlebih dahulu berhadapan ama Tuhan. Model begini, justru bikin masalah tambah gede. Karena guys, untuk berdamai dengan orang, kita mesti SIAP UNTUK DISAKITI LAGI. Kalo kagak siap, ntar malah tambah sakit hati. Misalnya kalo reaksi orang itu malah tidak sesuai dengan pandangan kita, atau dia malah nyolot. Hemmm ¡­.

So pastikan, kita sudah beres dulu di hadapan Tuhan, doa dulu minta hikmat baru maju.

Pengampunan itu sesuatu yang aktif. Artinya, kita MEMILIH untuk mengampuni. Memilih untuk melupakan kesalahannya, memilih untuk melupakan kata-katanya, memilih untuk melupakan kejadian itu. Kita harus memilih untuk mengampuni, karena begitu kita memutuskan untuk mengampuni, peperangan itu dimulai :)

Setan akan berusaha membuat kita tidak mau mengampuni. Salah satunya dengan cara memutar ulang semua kejadian yang menyakitkan itu. Dan disitulah kita harus berperang. Kita harus berani berkata, STOP. Aku sudah ampuni dia. Itu perjuangan guys. Tapi itu sesuatu yng layak kita perjuangkan.

Pada saat ketika setan menyerang kita, ingat 1 hal. Jangan fokus kepada apa yang orang itu lakukan terhadap kita, FOKUS kepada apa yang TUHAN LAKUKAN terhadap kita.

Guys, saya mau akui dengan jujur, saya belon berhasil melakukan ini. Saya juga masih berjuang. Tapi saya tau, saya akan menang. Karena Tuhan sudah menang atas dosa.

Ayo kita berjuang sama-sama guys. :)














"You're blessed when you can show people how to cooperate instead of compete or fight. That's when you discover who you really are and your place in God's Family"
Jesus, Matt 5 (The Message)